pasang

Author Details

Purwakarta Lakukan Gerakan "Hidup Sehat Tanpa Hoax"

Jumat, 06 Januari 2017, 03.54 WIB
PURWAKARTA - Berita hoax yang begitu cepat menyebar terutama melalui berbagai platform media sosial turut menjadi perhatian khusus pemerintah daerah Kabupaten Purwakarta. Hari ini, Jum’at (6/1), Pemkab Purwakarta menggelar kegiatan ‘Hidup Sehat Tanpa Hoax’ yang berpusat di Taman Pesanggrahan Padjadjaran atau Alun-alun Kian Santang.

Acara yang dihelat dalam balutan jalan sehat ini diikuti oleh seluruh pegawai, kepala sekolah dan guru yang bertugas di lingkungan Pemkab setempat. Sejak pukul 06.00 WIB pagi mereka terpantau sudah memenuhi area alun-alun dengan membawa serta ikat kepala dan atribut lain bertuliskan ‘Hidup Sehat Tanpa Hoax’.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dalam sambutan singkatnya menegaskan orientasi gerakan ini sebagai edukasi untuk seluruh masyarakat pengguna sosial media baik di Purwakarta maupun luar Purwakarta agar lebih selektif dalam menyebarkan konten melalui platform sosial media milik mereka.

Sampai hari ini menurutnya, para pengguna sosial media terlalu mudah menyebarkan konten tanpa melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap kebenaran data dalam konten yang mereka sebarkan tersebut. Lebih lanjut, hal ini mengakibatkan perdebatan sengit berisi ujaran-ujaran kebencian, ejekan dan pergunjingan tersebar dalam time line platform sosial media.

“Ini bentuk edukasi untuk menangkal informasi hoax yang kerap disebarkan melalui sosial media. Ke depan, program edukasi ini masuk ke sekolah-sekolah,” ujar pria yang kerap disapa Kang Dedi itu.

Tugas untuk melaksanakan program edukasi ke tingkat pelajar di seluruh Kabupaten Purwakarta diserahkan oleh Bupati yang selalu mengenakan ikat kepada Dinas Informasi dan Komunikasi setempat. SOTK yang baru terbentuk awal Januari ini dimintanya untuk melakukan advokasi dalam bersosial media yang baik tanpa mengakibatkan konflik.

“Tugas Diskominfo Purwakarta agar memberikan pendidikan sosial media yang baik untuk seluruh masyarakat dan pelajar,” ujarnya kembali.

Dalam kesempatan ini pun, Dedi mengintruksikan untuk menyebar konten sosial media yang bersifat positif baik berupa tulisan, gambar, video maupun konten lain. Etika, menurut Dedi harus menjadi patokan dalam bersosial media.

“Intinya dengan beretika dalam mengunakan sosial media, mari kita hidup sehat tanpa hoax,” pungkasnya.(Hms/Bim)
Komentar

Tampilkan

Terkini