Karawang - BPS mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Karawang mengalami peningkatan sebesar 0,53 persen dari 67,66 point pada tahun 2015 menjadi 69,04 point pada tahun 2016.
Kepala BPS Karawang Selamet Waluyo menjelaskan, capaian peningkatan tersebut lebih tinggi dari target yang ditetapkan pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Pada tahun 2016 IPM masih berstatus sedang. Masih sama dengan status tahun sebelumnya. Namun sudah melampaui target yang telah ditetapkan pemerintah dalam APBD yakni 68,19 poin" jelasnya.
Menurutnya saat ini level IPM masih tergolong sedang. Namun jika sudah mencapai angka 70-80 poin, dan sudah di atas itu, maka konsentrasinya sudah tinggi.
"Jadi, dia itu (IPM) adalah indikator untuk pengukuran keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia. IPM dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan dan pendidikan serta perolehan lainnya,"kata Selamet.
Selamet menambahkan, ada 4 dimensi dasar yang membentuk IPM. Pertama yakni Angka Harapan Hidup (AHH) yang berkaitan dengan umur panjang dan hidup sehat yang tergambar dalam angka harapan hidup yang artinya jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi.
"Selama tahun 2016 angka harapan hidup sebanyak 71,60 poin atau meningkat 0,05 persen dibandingkan tahun sebelumnya," ungkapnya.
Kedua yakni Harapan Lama Sekolah (HLS). Disertai dengan dimensi pengetahuan, yang meliputi harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah. Bila angka ini meningkat setiap tahunnya, maka menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah. Inipun akan terlihat untuk mencerminkan dari fasilitas sekolah dan pendidikan terakhirnya.
"Ketiga adalah Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Di Karawang yang sudah mencapai 11,85 poin. Artinya, anak-anak di usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA atau D1. Sedangkan untuk rata-rata lama sekolah di Karawang pada tahun 2015 sebanyak 11,69 poin," lanjut Slamet.
Keempat adalah Pengeluaran Per Kapita. Masyarakat Karawang mencapai 10,379,000 rupiah di tahun 2016," pengeluaran itu meningkat dari tahun sebelumnya.
"Dari pengeluaran per kapita ini, bisa menghitung hasil pengeluarannya. Selain itu, dimensi ini juga mewakili kualitas hidup manusia karena berkaitan dengan pendapatan per kapita. Itupun termasuk dimensi standar hidup layak,"tambahny. (red)