pasang

Author Details

Ini Keluhan Para Pengungsi Korban Konflik Agraria di Telukjambe Barat

Sabtu, 21 Januari 2017, 06.14 WIB
KARAWANG - Penderitaan sepertinya masih betah mengikuti korban konflik agraria warga tiga desa di Kecamatan Telukjambe Barat. Setelah Pemerintah Kabupaten Karawang Memindahkan Mereka ke Rusun Adiarsa Kabupaten Karawang, hidup mereka ternyata tidak lebih baik.

Kondisi memprihatinkan Para pengungsi Tersebut menjadi keprihatinan banyak orang. Salah satunya diungkapkan Ketua DPD Golkar Karawang, Sri rahayu Agustina.

Beberapa waktu lalu jajaran pengurus Partai dan Fraksi Golkar DPRD Karawang mengunjungi lokasi pengungsian. Menurut Sri, banyak dari para pengungsi mengeluh karena sudah tidak lagi mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah.

"Mereka menangis, ada suaminya yang masih dipenjara, ada anak trauma melihat polisi karena melihat bapaknya ditangkap polisi, ada juga yang mengeluh sakit sudah satu minggu," kata Sri Rahayu.

Selain itu, menurut Sri, para pengungsi saat ini kesulitan mendapatkan pasokan air bersih. Ironisnya, saat ini pengungsi hanya bisa makan singkong dan kangkung. 

Sri berharap, ada dermawan yang mau membantu sebanyak 180 KK yang saat ini mengungsi di rusunawa Adiarsa."Ya Allah miris sekali denger keluhan mereka," ujar Sri.

Seperti diketahui, ratusan pengungsi ini merupakan korban sengketa lahan antara PT Pertiwi Lestari dan para petani. Mereka harus terusir dari tanah yang diklaim milik mereka itu sejak beberapa bulan lalu. sebelum pergi mengungsi, para petani ini sempat terjadi bentrok secara besar-besaran dengan petugas keamanan PT Pertiwi Lestari. Bahkan beberapa petani kini ditahan karena di duga telah melakukan aksi penganiayaan terhadap petugas dari PT Pertiwi Lestari. (Bim)
Komentar

Tampilkan

Terkini